Krisis logam langka merupakan masalah yang sangat serius dalam industri perak. Perak adalah salah satu logam langka yang paling penting bagi berbagai aplikasi, termasuk teknologi canggih, kerajinan tangan, dan bahkan obat-obatan.
Dampak Krisis Logam Langka
Salah satu dampak dari krisis logam langka adalah penurunan pasokan perak. Pada tahun-tahun terakhir, produksi perak telah menurun drastis karena adanya permintaan yang meningkat dan kekurangan sumber daya. Hal ini menyebabkan harga perak melonjak secara signifikan.
Contoh Harga Perak Melonjak
- pada tahun 2019, harga perak mencapai sekitar Rp 1,5 juta per kilogram, meningkat dari Rp 700 ribu pada tahun sebelumnya.
- pada tahun 2020, harga perak naik lagi menjadi Rp 2,3 juta per kilogram, membuat investasi di bidang perak menjadi sangat populer.
Harga perak yang melonjak ini memiliki dampak besar bagi industri yang menggunakan perak sebagai bahan baku. Banyak industri yang harus mengadopsi biaya yang lebih tinggi untuk memenuhi permintaan perak yang meningkat.
Analisis Dampak
Krisis logam langka juga memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, harga perak yang melonjak membuat mobil-mobil premium menjadi lebih mahal dan tidak dapat dijangkau oleh banyak orang.
Contoh Harga Mobil Premium
- Sebuah mobil premium Toyota untukkan dengan harga sekitar Rp 1,5 miliar pada tahun 2020, meningkat dari Rp 1,2 miliar pada tahun sebelumnya.
- harga mobil ini sangat mahal karena perak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan mesin dan komponen lainnya.
Berbeda dengan mobil-mobil biasa, mobil premium yang menggunakan perak sebagai bahan baku menjadi lebih mahal dan tidak dapat dijangkau oleh banyak orang.
